WASHINGTON – Pertumbuhan smartphone hingga superphone meningkat
secara signifikan, pertumbuhan tersebut juga diklaim akan ikut membawa
pertumbuhan perangkat lainnya. Seperti halnya perangkat pencatu daya
atau charge nirkabel, diprediksi akan juga semakin meningkat besar.
Dapur pacu yang semakin kuat, penyimpanan yang semakin besar serta resolusi layar yang semakin tinggi, merupakan faktor dasar pendorong pertumbuhan tersebut. Kebutuhan energi untuk baterai kian semakin penting, namun sistem pengisian yang mudah mendesak pasar menghadirkan perangkat pengisi energi nirkabel tersebut.
Badan riset IHS melaporkan catatan terbarunya pada tahun 2014 lalu, perangkat charger nirkabel ini telah mencapai hingga 55 juta unit. Pihak perusahaan mengklaim akan ada lonjakan yang meningkat hingga mencapai 201 juta unit di tahun 2015. Demikian seperti dikutip dari Androidauthority, Kamis (2/4/2015).
Meningkatnya pertumbuhan tersebut, diklaim juga karena adanya vendor seperti Samsung yang begitu agresif menghadirkan smartphone dengan kemampuan pengisian secara nirkabel, seperti Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge. Kedua perangkat tersebut memiliki dukungan PMA dan QI sebagai standar pengisian nirkabel.
Selain itu, Samsung juga akan menambahkan hingga 5 varian smartphone lainnya yang mendukung teknologi pengisian nirkabel. Industri perangkat charger nirkabel kabarnya akan meningkatkan pendapatan sebesar USD1,7 miliar pada tahun ini, dan pendapatan tersebut akan juga diperkirakan meningkat mencapai USD15 miliar pada tahun 2024.
Namun sayangnya, kendala pengisian nirkabel yang ada saat ini masih terkendala karena smartphone masih harus dekat dengan media pengisian (charger). Sehingga kurang bebas seperti halnya charger yang masih menggunakan kabel, namun teknologi baru sedang dikembangkan oleh Energous dan Ossia Cota yang akan mengembangkan pengisian nirkabel dengan jarak 15 meter.
Source : techno.okezone.com
Dapur pacu yang semakin kuat, penyimpanan yang semakin besar serta resolusi layar yang semakin tinggi, merupakan faktor dasar pendorong pertumbuhan tersebut. Kebutuhan energi untuk baterai kian semakin penting, namun sistem pengisian yang mudah mendesak pasar menghadirkan perangkat pengisi energi nirkabel tersebut.
Badan riset IHS melaporkan catatan terbarunya pada tahun 2014 lalu, perangkat charger nirkabel ini telah mencapai hingga 55 juta unit. Pihak perusahaan mengklaim akan ada lonjakan yang meningkat hingga mencapai 201 juta unit di tahun 2015. Demikian seperti dikutip dari Androidauthority, Kamis (2/4/2015).
Meningkatnya pertumbuhan tersebut, diklaim juga karena adanya vendor seperti Samsung yang begitu agresif menghadirkan smartphone dengan kemampuan pengisian secara nirkabel, seperti Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge. Kedua perangkat tersebut memiliki dukungan PMA dan QI sebagai standar pengisian nirkabel.
Selain itu, Samsung juga akan menambahkan hingga 5 varian smartphone lainnya yang mendukung teknologi pengisian nirkabel. Industri perangkat charger nirkabel kabarnya akan meningkatkan pendapatan sebesar USD1,7 miliar pada tahun ini, dan pendapatan tersebut akan juga diperkirakan meningkat mencapai USD15 miliar pada tahun 2024.
Namun sayangnya, kendala pengisian nirkabel yang ada saat ini masih terkendala karena smartphone masih harus dekat dengan media pengisian (charger). Sehingga kurang bebas seperti halnya charger yang masih menggunakan kabel, namun teknologi baru sedang dikembangkan oleh Energous dan Ossia Cota yang akan mengembangkan pengisian nirkabel dengan jarak 15 meter.
Source : techno.okezone.com

0 komentar:
Post a Comment